Pages

share me...

Recent Post

Widget Slideshow

sebentuk kesederhanaan yang menyejukkan...
Diberdayakan oleh Blogger.

play dis...


Get this widget!

Rabu, 29 Oktober 2008

Manajemen Likuiditas Bank

Untuk menjaga posisi perusahaan agar tetap likuid, perusahaan harus mengelola likuiditasnya dengan cara yang benar. Likuiditas bagi bank merupakan masalah yang sangat penting kerena berkaitan dengan kepercayaan masyarakat, nasabah, dan pemerintah. Dalam dunia perbankan sering timbul pertentangan antara kepentingan likuiditas dan profitabilitas. Untuk mempertahankan posisi likuiditas yang tinggi, bank harus menggunakan dana yang seharusnya bias dipinjamkan untuk memperbesar cadangan primer. Dengan demikian, kesempatan untuk mendapatkan keuntungan akan berkurang. Pengelolaan likuiditas bias dilakukan dengan dua pendekatan yaitu assets management dan liability management.

Assets management (pengelolaan kekayaan)

Aseeets management adaalh pengelolaan kekayaan yang digunakan untuk alokasi dana/kekayaan untuk berbagai alternative investasi. Dalam pengeloaan kekayaan ini ada bebarapa pendekatan yaitu pool of funds, assets allocation, commercial loan theory, shiftability theory, dan doctrine of antipated income.

  1. The pool of funds

Pengelolaan kekayaan dengan pendekatan pool of funds adalah dengan mengumpulkan semua sumber kekayaan menjadi satu dan diperlakukan sebagai sumber dana tunggal tanpa membedakan sumber dananya. Dana yang sudah dikumpulakn menjadi satu akan dialokasikan ke berbagai bentuk kekayaan dengan criteria tertentu. Bentuk alokasi dana tersebut adalah cadangan primer, cadangan sekunder, pinajaman, kekayaan lain-lain, dan investasi jangka panjang.

  1. The assets-allocation

Pada pendekatan ini semua jenis sumber dana dikumpulakan menjadi satu tetapi masing-masing sumber dana dipertimbangkan sifat-sifatnya, tidak menjadi satu sumber dana tunggal. Alokasi dana ini berkaitan dengan sifat masing0masing sumber dana, untuk semua sumber dana yang tingkat perputarannya tinggi maka likuiditasnya juga tinggi. Prioritas pertama alokasi dana adalah untuk kekayaan tetap yang digunakan untuk kegiatan operasional seperti gedung, paralatan, dan sebagainya. Kedua, bank sebaiknya memelihara cadangan primernya untuk memenuhi jebuthuhan likuiditas. Ketiga, bank sebaiknya mengalokasikan dana untuk cadangan sekunder (surat-surat berharga jangka pendek). Prioritas keempatadalah kredit pinjaman yang merupakan sumber pendapatn utama bank. Kelima, bank sebaiknya meminimalkan resiko kekayaanyya dengan melakukan diversifikasi. Investasi padfa saham, obligasi, dan surat berharga jangka panjang sebagai prioritas yang terakhir.

  1. Commercial loan theory

Penekanan pada pendekatan ini adalah pada pinjaman jangka pendek dan yang bersifat self-liquidating. Seorang pengusaha meminjam dana dari bank untuk menghasilkanbarang yang bias dijual dan dari kelebihan penjulan tersebut pengusaha mampu mngembalikan pinjaman bank. Pendekatan ini tidak banyak dipakai karena perkembangan jaman menuntut bank untuk biss melayani kebutuhan nasabah yang juga membutuhkan pinjaman jangka panjang.

  1. Shiftability theory

Teori ini mempunyai asumsi bahwa likuiditas bank bisa dipelihara jika kekayaan yang dipegang bias digeser menjadi bentuk kekayan yang lain. Konsep ini telah menggeser focus sumber likuiditas dari pinjaman ke surat berharga. Seperti commercial loan theory, analisis ini hanya bias diterpakan untuk bank secara individual bukan untuk system perbankan secara kesekuruhan. Jika suatu saat bank membutuhkan lebih banyak cadangan primer dan bank-bank lain tidak, maka bank tersebut mampu mengubah kekayaannnya menjadi bentk yang lebih lkuid tanpa kesulitan.

  1. Doctrine of antipated income.

The anticipated income theory menyatakan bahwa likuiditas bank dapat direncanakan jika skedul pembayaran pinkjaman didasarkan pada future income para peminjam. Teori ini mengakui bahwa pinjaman tidak selalu self-likuidating. Teori in mengemukakan fakta bahwa likuiditas bank dipengaruhi oaleh batas waktu pinjaman. Kelemahan teori ini adalah adanya ketidakpastian future income dari para peminjamnya.

Read more...
separador

Rabu, 22 Oktober 2008

i wanna fly in the air....

wuehehehehe....
gak ngerti lah....yang jelas....rasanya pengen banget menerbangkan diri ke atas awan putih....
bermain bersama bintang dan rembulan....lah emang bisa ya...????
klise banget sieh...ato kalo temenku bilang..."lebai banget".....
ehem...emang kok....

kalo bisa sih aku pengen bisa selalu terbang di atas sana....
so....aku gak merasa kepayahan lagi menahan amarah saat diomelin orang-orang di jalan kayak tadi pagi....
gak merasa bersalah juga karena dimarahin begitu berarti tadi aku emang udah bener-bener mangganggu jalurnya....
tapi...bagaimana denganku yaaa....
aku yang sering banget dipotong jalannya juga....
yang tiba-tiba harus ngerem mendadak gara2 ada yang nyelonong gitu ja di depanku...
apakah aku gak berhak marah...
apakah besok pagi aku musti jalan kayak siput dengan kecepatan 20 km /jam biar ngalah ma orang-orang di jalan.....
hmmmhhh....
aku bener-bener tidak mengerti...sama sekali....
Read more...
separador

Senin, 20 Oktober 2008

dampak gejolak pasar bursa efek terhadap perekonomian indonesia

ehem....sebagai anak ekonomi...sudah sepantasnyalah diriku menyumbangkan sedikit tulisannku mengenai kondisi perekonomian kita saat ini...baner gak sih...???
nah,..salah satunya dibawah ini nih....

(sebenere tugas makalh dari dosen sich..hehe....)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Krisis finansial di Amerika Serikat menekan harga saham di berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia. Krisis global yang salah satunya diakibatkan kebangkrutan bank investasi raksasa legendaries AS, Lehman Brothers menimbulkan reaksi negatif serupa di berbagai pihak. Indeks saham dunia terus bergejolak naik turun mengikuti sentimen masyarakat dunia. Ha ini juga terus diikuti koreksi saham terhadap bursa global. Di Indonesia sendiri, relaksasi aturan di sektor keuangan belum mampu memulihkan kondisi pasar finansial. Aksi spekulan membuat rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Bahkan,Bursa Efek Indonesia sendiri sempat memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan di lantai bursa.

Dengan uraian ini,diharapkan dapat menjelaskan mengenai kondisi pasar bursa efek di dunia yang terus bergejolak, dampaknya terhadap perekonomian Indonesia sendiri, dan langkah apa yang dapat diambil untuk menstabilkan perekonomian agar tidak ikut terbawa arus krisis ekonomi global.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi Pasar Bursa Efek Dunia pasca krisis finansial di Amerika Serikat?

2. Apa saja dampak gejolak Pasar Bursa Efek Dunia bagi perekonomian Indonesia?

3. Solusi apa yang dapat diambil pemerintah Indonesia agar tidak ikut terombang-ambing dan dapat bertahan dalam krisis ekonomi global?

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan bagaimana kondisi Pasar Bursa Efek Dunia pasca krisis finansial di Amerika Serikat.

2. Menjelaskan apa saja dampak gejolak Pasar Bursa Efek Dunia bagi perekonomian Indonesia.

3. Memaparkan solusi apa yang dapat diambil pemerintah Indonesia agar tidak ikut terombang-ambing dan dapat bertahan dalam krisis ekonomi global.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kondisi Bursa Efek Dunia

Kebangkrutan bank investasi raksasa legendaris AS, Lehman Brothers menimbulkan kerugian yang luas. Di luar AS, kerusakan yang ditimbulkan akibat kebangkrutan Lehman diperkirakan mencapai US$ 300 miliar. Sehari setelah kebangkrutan Lehman, pemerintah AS secara kontras mengumumkan rencana penyelamatan untuk AIG. Banyak orang mempertanyakan kenapa pemerintah AS membiarkan Lehman bangkrut, sementara AIG justru diselamatkan melalui gelontoran US$ 85 miliar. Pemerintah AS sendiri sudah menegaskan, penyelamatan AIG penting untuk mencegah kerusakan sistemik.

Indeks saham Dow Jones pada Kamis (9/10) lalu ditutup merosot tajam hingga 678,91 poin atau 7,33% ke posisi 8.579,19. Angka ini merupakan level terendah dalam lima tahun terakhir. Kejatuhan pasar saham di AS menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di berbagai belahan dunia. Di Asia,semua bursa saham kembali rontok. Bursa Hong Kong ditutup melemah 7,2% akibat khawatir pada kondisi industri perbankan global. Indeks Hang Seng ditutup turun 1.146,37 poin menjadi 14.796,87 dengan nilai transaksi mencapai 69,37 miliar dolar Hong Kong (USD8,89 miliar) Harga saham China juga ditutup melemah 3,57%.

Namun, pada perdagangan saham pada Selasa (14/10/2008) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bertahan di zona positif meski tekanan jual masih belum akan hilang. Kenaikan IHSG juga akan terpacu oleh rebound-nya saham bursa global baik di Wall Street dan Asia.Saham-saham di bursa AS mencatat rebound lebih dari 11 persen dalam sebuah rally cepat, terutama dalam setengah jam terakhir. Investor terpacu lagi untuk mengumpulkan saham setelah sejumlah negara didunia mengumumkan rencana penyelamatan finansial massal yang bernilai ratusan miliar dolar AS.

Penguatan didorong oleh menguatnya bursa regional dan Eropa di atas 3% serta adanya pembatasan short selling, naiknya penjaminan dana nasabah di bank hingga Rp 2 miliar, pemberlakuan limit auto reject sebesar 10%, rencana buy back dari BUMN dan non BUMN, cover short dari short seller. Faktor tersebut menambah kepercayaan ke pasar dan indeks berkurang volatilitasnya akibat berlakunya auto rejection yang baru. Indikator Fast Stochastic berpola golden cross sehingga penguatan indeks bakal berlanjut di level 1.390-1.500 dengan pilihan saham: PTBA, ANTM, TINS, SMGR dan, PGAS.

B. Dampak Gejolak Bursa Efek Bagi Perekonomian Indonesia

Nilai tukar rupiah terus merosot hingga Rp10.000 per dolar AS, sebelum akhirnya ditutup di level Rp9.860 per dolar AS, atau melemah 270 poin dibanding Kamis (9/10). Di sisi lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengurungkan niat membuka perdagangan. Otoritas bursa lebih memilih untuk melanjutkan suspensi lantaran kondisi bursa global memburuk. selain akibat peningkatan kebutuhan terhadap dolar AS, pelemahan rupiah juga dipicu aksi spekulan yang mengejar keuntungan. Aksi spekulan ini tidak lepas dari kegagalan Bank Indonesia (BI) dalam mengawasi perdagangan valas di tingkat perbankan.

Senin(13/10/2008), kondisi pasar saham mulai sedikit tenang sejak Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka lagi. Kini saatnya investor untuk berburu saham-saham murah. Saham-saham di BEI telah mengalami kejatuhan selama perdagangan Oktober karena gonjang-ganjing pasar global. Saham-saham unggulan dan lapis dua banyak yang sudah terpangkas dan harganya di bawah harga wajarnya bahkan ada yang di bawah harga IPO-nya.Bagi investor yang menginginkan investasi jangka panjang, saat ini memang waktunya untuk memilah-milah saham apa saja yang fundamental dan prospeknya bagus dengan harga yang rendah saat ini.

Pemerintah mengubah seluruh asumsi makroekonomi dan postur RAPBN 2009 akibat suramnya perkembangan ekonomi global yang berpotensi menghambat kinerja perekonomian.Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan krisis keuangan global telah berimplikasi negatif terhadap sektor keuangan seluruh negara, termasuk Indonesia, terutama menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia akibat kekurangan likuiditas.

Saham-saham bergerak sangat volatile karena masih munculnya kekhawatiran bahwa perekonomian tidak akan bisa menghindari resesi, kendati ratusan miliar dolar sudah digelontorkan ke sistem finansial. Kekecewaan atas proyeksi pendapatan PepsiCo memicu kekhawatiran ini, karena pembuat soft drink dan snack ini biasanya bisa melewati kerasnya perekonomian. Saham PepsiCo terpuruk ke level terendah sejak crash market tahun 1987. Sementara dari dalam negeri pelaku pasar masih belum bisa bebas bergerak karena aturan auto rejection 10%. Pelaku pasar akan lebih sedikit hati-hati karena koreksi bursa global bisa ikut menjalar ke BEI. Apalagi IHSG sudah naik tajam dalam dua hari terakhir dan belum diikuti koreksi. Pada penutupan perdagangan saham Selasa kemarin (14/10/2008) IHSG melonjak 94,094 poin (6,44%) menjadi 1.555,967.Berikut rekomendasi saham dari perusahaan sekuritas

C. Solusi

Di Indonesia, kapitalisasi pasar modal hanya 20% PDB. Hal ini memang berpengaruh, tapi tidak seperti di AS atau di Jepang, karena pasar modal mereka terlalu besar sehingga hampir sama dengan GDP mereka. Sementara di Indonesia hanya di bawah 20%. Jadi andaikan in caseada masalah 10–20%, penurunannya hanya 2% karena kepemilikannya yang terbatas.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, sebagai salah satu upaya mengantisipasi dampak krisis global, pemerintah akan mengajukan amendemen Undang- Undang (UU) Bank Indonesia.Amandemen diperlukan untuk mempermudah BI dalam memberikan bantuan likuiditas bagi perbankan. Amendemen akan dilakukan melalui peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu), sehingga tidak membutuhkan waktu lama. Pimpinan DPR telah memahami langkah pemerintah tersebut sebagai upaya pencegahan krisis ekonomi. Menkeu mengatakan untuk menjaga momentum perekonomian, pemerintah dan Bank Indonesia sepakat untuk menetapkan suku bunga SBI 3 bulan 8,5% atau naik dari kesepakatan awal 8%. Pasalnya, dengan koreksi target inflasi dari 6,2% menjadi 7%, maka suku bunga SBI 3 bulan perlu dinaikkan.Untuk harga minyak rata-rata dalam negeri (ICP) targetnya diturunkan menjadi US$85 per barel, mengingat kecenderungan harga minyak dunia yang juga menurun. Sebelumnya, pemerintah mengusulkan asumsi harga minyak dalam nota keuangan US$100 per barel, tetapi yang disepakati dengan Panggar sebesar US$95 per barel.

Menurut Miranda Goeltom, amendemen dilakukan terhadap ketentuan mengenai jaminan bantuan likuiditas perbankan. Amendemen akan menghapus ketentuan jaminan bank yang ingin mendapatkan pinjaman dari BI harus berupa aset yang mudah diperdagangkan atau selama ini berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan surat utang negara (SUN). Semestinya BI lebih aktif mengirimkan tim pengawas ke bank bank yang aktif memperdagangkan valas guna meredam pembelian valas dalam jumlah besar yang bisa membahayakan fundamen (ekonomi) Indonesia. Otoritas moneter tetap akan berada di pasar untuk mengendalikan gejolak nilai tukar rupiah. Pelemahan yang terjadi saat ini masih sesuai kondisi global.Beberapa mata uang lain juga melemah.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kebangkrutan bank investasi raksasa legendaris AS, Lehman Brothers menimbulkan kerugian yang luas. Indeks harga saham terus mengalami penurunan seiring dengan sentimen negatif di pasaran. Pada perdagangan saham selanjutnya indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bertahan di zona positif meski tekanan jual masih belum akan hilang. Kenaikan IHSG juga akan terpacu oleh rebound-nya saham bursa global baik di Wall Street dan Asia. Penguatan didorong oleh menguatnya bursa regional dan Eropa di atas 3% serta adanya pembatasan short selling. Namun, hal ini tidak bisa menjamin indeks harga saham akan kembali turun. Pelaku pasar harus lebih hati-hati karena koreksi bursa global bisa ikut menjalar ke BEI. Apalagi IHSG sudah naik tajam dalam dua hari terakhir dan belum diikuti koreksi.

Di Indonesia, kapitalisasi pasar modal hanya 20% PDB. Hal ini memang berpengaruh, tapi tidak seperti di AS atau di Jepang, karena pasar modal mereka terlalu besar sehingga hampir sama dengan GDP mereka. Sementara di Indonesia hanya di bawah 20%. Jadi andaikan in caseada masalah 10–20%, penurunannya hanya 2% karena kepemilikannya yang terbatas.

Pemerintah mengubah seluruh asumsi makro ekonomi dan postur RAPBN 2009 akibat suramnya perkembangan ekonomi global yang berpotensi menghambat kinerja perekonomian.Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan krisis keuangan global telah berimplikasi negatif terhadap sektor keuangan seluruh negara, termasuk Indonesia, terutama menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia akibat kekurangan likuiditas. Salah satu upaya mengantisipasi dampak krisis global, pemerintah akan mengajukan amendemen Undang- Undang (UU) Bank Indonesia.Amandemen diperlukan untuk mempermudah BI dalam memberikan bantuan likuiditas bagi perbankan. Amendemen akan dilakukan melalui peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu), sehingga tidak membutuhkan waktu lama.

Read more...
separador

Categories

Followers