Untuk menjaga posisi perusahaan agar tetap likuid, perusahaan harus mengelola likuiditasnya dengan cara yang benar. Likuiditas bagi bank merupakan masalah yang sangat penting kerena berkaitan dengan kepercayaan masyarakat, nasabah, dan pemerintah. Dalam dunia perbankan sering timbul pertentangan antara kepentingan likuiditas dan profitabilitas. Untuk mempertahankan posisi likuiditas yang tinggi, bank harus menggunakan dana yang seharusnya bias dipinjamkan untuk memperbesar cadangan primer. Dengan demikian, kesempatan untuk mendapatkan keuntungan akan berkurang. Pengelolaan likuiditas bias dilakukan dengan dua pendekatan yaitu assets management dan liability management.
Assets management (pengelolaan kekayaan)
Aseeets management adaalh pengelolaan kekayaan yang digunakan untuk alokasi dana/kekayaan untuk berbagai alternative investasi. Dalam pengeloaan kekayaan ini ada bebarapa pendekatan yaitu pool of funds, assets allocation, commercial loan theory, shiftability theory, dan doctrine of antipated income.
- The pool of funds
Pengelolaan kekayaan dengan pendekatan pool of funds adalah dengan mengumpulkan semua sumber kekayaan menjadi satu dan diperlakukan sebagai sumber dana tunggal tanpa membedakan sumber dananya. Dana yang sudah dikumpulakn menjadi satu akan dialokasikan ke berbagai bentuk kekayaan dengan criteria tertentu. Bentuk alokasi dana tersebut adalah cadangan primer, cadangan sekunder, pinajaman, kekayaan lain-lain, dan investasi jangka panjang.
- The assets-allocation
Pada pendekatan ini semua jenis sumber dana dikumpulakan menjadi satu tetapi masing-masing sumber dana dipertimbangkan sifat-sifatnya, tidak menjadi satu sumber dana tunggal. Alokasi dana ini berkaitan dengan sifat masing0masing sumber dana, untuk semua sumber dana yang tingkat perputarannya tinggi maka likuiditasnya juga tinggi. Prioritas pertama alokasi dana adalah untuk kekayaan tetap yang digunakan untuk kegiatan operasional seperti gedung, paralatan, dan sebagainya. Kedua, bank sebaiknya memelihara cadangan primernya untuk memenuhi jebuthuhan likuiditas. Ketiga, bank sebaiknya mengalokasikan dana untuk cadangan sekunder (surat-surat berharga jangka pendek). Prioritas keempatadalah kredit pinjaman yang merupakan sumber pendapatn utama bank. Kelima, bank sebaiknya meminimalkan resiko kekayaanyya dengan melakukan diversifikasi. Investasi padfa saham, obligasi, dan
- Commercial loan theory
Penekanan pada pendekatan ini adalah pada pinjaman jangka pendek dan yang bersifat self-liquidating. Seorang pengusaha meminjam dana dari bank untuk menghasilkanbarang yang bias dijual dan dari kelebihan penjulan tersebut pengusaha mampu mngembalikan pinjaman bank. Pendekatan ini tidak banyak dipakai karena perkembangan jaman menuntut bank untuk biss melayani kebutuhan nasabah yang juga membutuhkan pinjaman jangka panjang.
- Shiftability theory
Teori ini mempunyai asumsi bahwa likuiditas bank bisa dipelihara jika kekayaan yang dipegang bias digeser menjadi bentuk kekayan yang lain. Konsep ini telah menggeser focus sumber likuiditas dari pinjaman ke
- Doctrine of antipated income.
The anticipated income theory menyatakan bahwa likuiditas bank dapat direncanakan jika skedul pembayaran pinkjaman didasarkan pada future income para peminjam. Teori ini mengakui bahwa pinjaman tidak selalu self-likuidating. Teori in mengemukakan fakta bahwa likuiditas bank dipengaruhi oaleh batas waktu pinjaman. Kelemahan teori ini adalah adanya ketidakpastian future income dari para peminjamnya.
0 komentar:
Posting Komentar